Yang kami pikir kebun Teh Gunung Gambir itu dekat dengan Probolinggo sehingga disaat ada plang yang bertuliskan Probolinggo kami memasuki jalan tersebut namun sekitar perjalanan 15 menit kami merasa aneh dengan gps yang enggan berjalan lancar, gps tersebut menunjukkan tanda yang tidak seperti biasanya, serta mbak google yang bicaranya nyerocos menyuruh kami untuk belok kiri dan perintah itu berulang kali dia ucapakan padahal jalanan lurus tidak ada pertigaan atau simpang untuk belok kiri sehingga kami mengira GPS tersebut lagi eror begitu juga dengan hp temanku yang tidak jauh berbeda dengan kejadian gps menyuruh belok kiri.
Akhirnya kami memutuskan untuk berhenti sejenak dan melakukan perintah yang disuruh oleh gps dan benar saja icon gps berjalan mengikuti arah yang kami tempuh dengan kembali pada jalan sebelumnya kami terus mengikuti sinyal gps tersebut sampai akhirnya kami kembali pada jalan semula dan menemukan plang kebun teh gunung gambir, jadi sejak tadi kami sudah kelewat jalur yang sangat jauh sehingga estimasi yang kami sangka 2 jam akhirnya menjadi 4 jam berarti kami sudah telat separuh perjalanan.
Namun pada akhirnya dengan mengikuti petunjuk gps dan plang yang ada dipinggir jalan kami melewati sebuah jalan yang sangat sejuk dan syahdu pemandangan pegunungan mulai kami temukan serta bunyi hewan hutan mulai terdengar hawa sejuk mulai merasuki tubuh ini yang tidak memakai jaket hanya menggunakan kaos dan hem lengan pendek sehingga suasana sejuk sangatlah terasa.
