tak terasa kami berjalan agak lama, hp dan kamera yang kami bawa sudah kehabisan baterai, jadi kami tidak tau jam berapa sekarang dan sudah berapa lama kami menyusuri museum ini, layaknya film Yowis Ben yang memang proses shutingnya ditempat ini, kami sambil berfoto ria ala kadarnya.
Pengalaman berwisata ke kota Batu Malang, gratis tanpa biaya sepeser pun
Dan kami teringat kalau hanya diberi waktu satu jam, kami bergegas mencari jalan keluar, tapi karena tempatnya berlika-liku akhirnya membutuhkan waktu lama untuk dapat keluar lebih cepat, dan pada akhirnya semua sudah menunggu kami dalam setengah jam yang lalu, ada yang sudah mulai tiduran dan ada juga yang ngomel-ngomel karena kami telat pulangnya, tapi perjalanan tetap lanjut pulang.
Tak lupa pula bus berhenti dupusat oleh-oleh kota Batu Malang, akupun ikut membeli makanan yang jarang ditemui didaerahku, dan cuma sebentar kami mencoba keliling swalayan tersebut.
Hanya sekedar ikut-ikutan, kami sudah capek menjelajah kota Malang dan waktunya istirahat dalam bus, sekitar beberapa menit bus mulai bergerak maju ke tempat makan malam, nah kalau soal makan malam saya bangun lebih awal dan merasa badan sehat kembali, heheh
seperti biasa aku makan lebih lahap dari sebelumnya dan memang perut mulai kosong, dengan segelas teh hangat kami menyelesaikan makan malam, akhirnya kami pulang dengan kenyang dan tidak usah khawatir akan lapar dalam perjalanan.
kami tertidur pulas dalam dan tak terasa sudah sampai didaerah Jember kota dan tinggal sedikit lagi kami mulai sampai rumah, tepat pada jam 2 dini hari, kami sampai didepan rumah dan tidur hingga pulas.
Begitulah kisah dalam perjalanan kami yang tidak dipungut biaya apapun alias gratis, mungkin jadi inspirasi bagi anda semua yang mempunyai hoby sama dengan saya, ambil baiknya dan tinggalkan buruknya.