Jung merasa bahwa semua pria dan wanita memiliki elemen seksual yang berlawanan. Setiap pria memiliki segi feminim, seperti halnya setiap wanita memiliki kualitas maskulin tanpa disadari. Konsep ini didasarka atas kenyataan bahwa terdapat variasi hormon antara wanita dan pria. Archetype feminim dalam pria disebut anima, archetype maskulin dalam wanita disebut animus. Animus dan anima dapat bekerja secara konstruktif atau destruktif. Jung mengatakan, anima dapat berfungsi positif pada pria, misalnya, mengingatkan perasaan yang terlalu superior. Fungsi itu bekerja negatif dalam tindakan pria yang kewanita-wanitaan. Animus dalam wanita memiliki manisfestasi positif ketika menciptakan argumentasi logis dan rasional. Sisi negatif animus dapat dilihat ketika wanita berperilaku seperti pria tulen.
d. Great Mother
Ibu agung (great mother) dan orang tua bijak (the wise old man) adalah dua aretipe lain yang diturunkan dari anima dan animus. Setiap orang, baik pria maupun waita memiliki arketipe great mother. Great mother menampilkan dua dorongan yang berlawanan, pada satu sisi dorongan untuk kesuburan dan pengasuhan serta disisi lain kekatan untuk menghancurkan. Dimensi kesuburan dan pengasuhan dari sebuah arketipe ini disimbolkan dengan pepohonan, surga, rumah dan berbagai objek kosong. Oleh karena great mother juga merupakan representasi dari kekuatan dan juga kehancuran, maka ia juga kerap disimbolkan sebagai Godmother, ibu tiri atau penyihir. Satu contoh yang mempertemukan antara dorongan kebaikan dan kehancuran adalah cerita Cinderella dimana ibu peri merupakan karater Godmother yang menciptakan sebuah dunia yang indah untuk Cinderella sekaligus menghancurkan dunia itu dalam seketika saat tengah malam tiba