Sehabis makan malam, kami bertiga memilih beristirahat terlebih dahulu, untuk menghilangkan capek dalam perjalanan, apalagi kesokan harinya kami akan mendaki gunung Bromo yang memang lokasinya berada dalam kabupaten Probolinggo ini.
ke bromo naik motor
Pagi hari menyambut kami ditanah Probolinggo, dengan semilir angin musim hujan yang tidak begitu dingin, memang ditanah probolinggo tidak begitu dingin dibandingkan dengan Bondowoso, entah apa yang membedakannya, aku tidak mengerti.
sebelum keberangkatan, dipastikan dulu kalau perut kami terasa kenyang agar ditengah perjalanan tidak terganggu dengan laparnya perut yang selalu menagih jatahnya bila waktunya datang.
Perjalana dimulai pada jam 07 pagi, karena kami bertiga tidak begitu tau arah menuju gunung Bromo, jalan satu-satunya kami menggunakan Google Maps untuk memandu perjalanan kami.
Lagi-lagi Google maps membuat kami bingung dan nyasar pada tengah sawah penduduk sekitar, al hasil kami dilihat banyak orang yang sedang bekerja disawah, eehhh ternyata jalan buntu. hahah payah, Google yang salah apa kami yang tidak tau cara menggunakannya.
Tapi tak apalah itu hanya awal dari kisah perjalanan kami, dan setelah itu kami mulai serius berangkat menyusuri jalan yang sudah ditunjukkan oleh Google maps ini.
Setengah perjalanan sudah kami libas dan hampir memasuki wilayah yang katanya disana banyak begal, tapi aku gak begitu percaya sih, teman aku yang asal Probolinggo tiba-tiba ditelfon oleh seseorang yang merupakan temannya, dia bilang jangan lewat disitu berbahaya, karena banyak begal katanya.
Namun aku tidak percaya begitu saja, karena waktu itu masih jam 8 pagi dan rasanya tidak mungkin jalanan yang kami lewati itu rawan begal, dan disekitar kami masih banyak kendaraan yang menuju kearah yang sama.
akan tetapi temanku Lukman mengikuti petunjuk temannya tersebut, dan kami harus putar balik yang jika di akumulasi mundar 2 jam dari perjalanan, biasanya kami sampai pada jam 10 ke wisata gunung Bromo, maka kami membuang waktu 2 jam dan sampai pada jam 12 siang.
Jalur aman ke bromo malam hari
Awalnya temanya Lukman yang nelfon tadi ingin ikutan juga, setelah mengatur janji dan berhenti disuatu tempat, dia tidak ada kabar sama sekali, hpnya tidak aktiv dan semua akun media sosialnya tidak dapat dihubungi.
Begitulah kadang hambatan dalam perjalanan yang tidak begitu seportif, tapi tak apalah itu rintangan kedua dalam perjalanan kami menuju gunung Bromo.
Perjalanan kami teruskan meskipun waktu sudah beranjak siang, Setelah kami memasuki wilayah gunung Bromo, kami membayar tiket terlebih dahulu, dan kebetulan waktu itu hari libur jadi harga tiket lebih mahal dari hari biasanya.
Baca juga: Informasi Wisata Lengkap Gunung Bromo