Jurnal pencegahan anemia pada remaja
Tujuan pembelajaran E-modul yang berjudul “Jaga Diri Dari Anemia” adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan anemia bagi remaja putri. Pendidikan kesehatan anemia sangat dibutuhkan bagi remaja putri karena remaja putri sangat rentan terkena anemia. Dengan memberikan pendidikan kesehatan anemia kepada remaja putri maka remaja putri mengetahui tentang pengertian anemia, macam-macam anemia, tanda dan gejala anemia, penyebab anemia, cara pencegahan anemia, dan dampak anemia bagi tubuh. Maka dengan tujuan pembelajaran tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya remaja putri.
Anemia adalah suatu keadaan tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari jumlah normal atau sedang mengalami penurunan (Kemenkes, 2019).
Tujuan adanya modul penanggulangan anemia pada remaja putri
Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-
4 dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas fisik.
Kementerian Kesehatan telah melakukan intervensi spesifik dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamil. Selain itu, Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung gerakan serentak minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi para remaja putri seminggu sekali. drg. Kemenkes terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan intervensi spesifik melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamil. Selain itu, Kemenkes juga melakukan penanggulangan anemia melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat.
Berikut adalah beberapa macam anemia yang umum ditemui:
1. Anemia Defisiensi zat Besi
Salah satu jenis anemia yang diakibatkan oleh kurangnya zat besi (Fe) sehingga terjadi penurunan sel darah merah. Anemia jenis ini merupakan anemia yang paling sering dijumpai.
2. Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan oleh kurangnya faktor intrinsik lambung akibat gastritis autoimun yang menyebabkan malabsorpsi vitamin B12.
3. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan oleh proses hemolisis. Hemolisis adalah pemecahan sel darah merah dalam pembuluh darah sebelum waktunya (sebelum masa hidup rata-rata eritrosit yaitu 120 hari). (Bakta, 2018).
Menurut Fikawati 2017 ada beberapa faktor penyebab antara lain :
1. Pengetahuan
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber meliputi, media massa, media elektronik, petugas kesehatan, media poster.
2. Status gizi
Status gizi yang rendah dipengaruhi oleh kurangnya asupan zat gizi yaitu :
a. Zat besi (Fe)
Program penanggulangan anemia gizi pada wanita usia subur wus
Modul in tidak kami tampilkan secara lengkap disini, jadi bagi kamu yang membutuhkannya bisa mendownloadnya dengan link dibawah ini, format yang kami bagikan adalah doc yang bisa di edit kembali sebagai media pembelajaran dimasa kulian kamu saat ini sehingga bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Demikianlan artikel ini semoga bisa membantu kebutuhan kamu dalam menerima tugas kuliah, dan sukses selalu yaa, bila ada kesalahan atau kekurangan silahkan hubungi kami dengan berkomentar dibawah ini atau bisa langsung kirim gmail dalam kontak yang telah disediakan.