Sombong, Ja’im
Hayo yang pernah punya teman beginian ngacung tangan, Sebenarnya kalau kita telisik kembali Pintar bukanlah penghalang dari sebuah pertemanan ataupun persahabatan, namun tidak dapat dipungkiri lagi orang pintar terkesan jaga jarak dalam pertemanan,hal seeperti ini seakan sudah menjadi tabiat buruk seseorang yang sudah pintar, Ntah mungkin “sudah perjanjian orang pintar sedunia” kali ya untuk tidak bergaul dengan anak dengan level pengetahuan dibawahnya,atau mungkin mereka “takut ketularan bodoh” saya tidak faham juga.
Baca Juga : KATA KATA BIJAK ATAU KEREN TAPI MERUSAK MORAL DI STATUS MEDSOS
Sifat yang keliru disini mungkin dipicu dari merasa lebih unggul dibandingkan dengan orang lain. Image diri meningkat memang, tetapi pergaulan pun menjadi terbatas.
Sok Paling Tahu
Sok paling tahu segalanya sangat melekat pada kepribadian orang pintar, sehingga ilmu yang dirasanya kurang bermanfaat dia abaikan, komentar yang kurang masuk dia hiraukan, masukan yang menurut dia tidak bermutu dia tidak dia tampung. Padahal kalau di renungkan kembali kepintaran seseorang adalah himpunan pengetahuan yang sederhana sehingga menjadi lebih kompleks.
Menyepelekan Sesuatu Yang Kecil
Sama seperti Sok Paling Tahu, orang pintar cenderung tidak menerima pendapat orang lain yang notabene dibawahnya jadi mereka hanya menerima saran atau pendapat hanya dari orang-orang yang mereka anggap lebih pintar dari mereka.
saya sederhanakan,contoh : ada orang yang sudah lama dan mahir di bidang tertentu,”orang disini sudah dapat kita kategorikan pintar di bidang tsb” orang tsb cenderung susah menerima pendapat seseorang yang lebih junior darinya,meskipun apa yang dibawa si junior belum didapatkan oleh si pintar selama dia menekuni bidang tsb.
Sifat seperti ini mungkin disebabkan oleh over estimate dari ilmu pengetahuan yang ia miliki, sehingga ilmu baru yang dianggapnya sepele itu tidak berfaedah untuknya,dan ilmu yang seperti itu tidak akan menambah ilmu yang ia miliki,padahal tidak demikian,seperti yang saya katakan tadi “Kepintaran merupakan himpunan ilmu yang sederhana sehingga menjadi lebih kompleks”.
Sering
Gampang Bosan
Gampang Bosan seakan melengkapi kebiasaan buruk orang pintar,Gampang bosan disini bukan bosan terhadap pasangan loh, maksudnya bosan terhadap segala sesuatu yang dia anggap kurang menantang maka dia gampang bosan.
Nah kira saya itu Sifat-sifat buruk orang pintar yang saya ketahui dan saya alami selama ini,semoga apa yang kita dapat di sesi ini menjadi tambahan ilmu yang manfaat bagi semua.
NB : Para filosof tidak pernah mengklaim diri sebagai orang yang paling tahu. Bagi mereka, pengetahuan hanya jalan lain menuju kepada kebijaksanaan. Mereka hanya mengklaim diri sebagai orang yang mencintai kebijaksanaan. Ini tercermin dari arti harfiah dari kata filsafat itu sendiri sebagai “mencintai kebijaksanaan”.
Penguasaan ilmu nuklir misalnya, bisa menjadi bermanfaat untuk kemanusiaan atau akan menjadi alat pemusnah manusia, semua tergantung dari ada tidaknya kebijaksanaan pada orang yang menguasai ilmu tersebut.
Kebijaksanaan merupakan level tertinggi dari pengetahuan. Dengan parameter dan acuan kebijaksanaan, pengetahuan bisa dikatakan bermanfaat atau justru membawa mudarat. Dengan acun kebijaksanaan, pengetahuan bisa membuat seseorang terpuji atau justru dibenci.(kompasiana)
NOTE : Jika artikel ini memang berguna untuk Sobat,Mohon agar artikel ini di share kepada yang lain,agar Sobat kita yang lain juga mendapatkan manfaatnya,TERIMAKASIH !