Keesokan harinya seperti biasa Toba berangkat bekerja kesawah sebagai petani, namun setelah pulang dari bekerja, dengan ajaibnya makanan yang ada didapurnya sudah siap saji dengan lauk pauk yang lengkap, sehingga terjadi begitu setrusnya, dari hari kehari.
Namun Toba merasa ada kejangggalan yang membuat pikiran Toba tak henti memikirkan siapa yang memasak masakan tersebut, lalu Toba mulai mengambil sebuah rencana untuk mengetahui siapa yang memasak masakan setiap harinya.
Sejarah danau toba dan pulau samosir
Pada pagi harinya Toba mulai berangkat bekerja kesawah dengan berpura-puira berangkat dan bersembunyi di balik pohon agar tidak dicurigai oleh seseorang yang memasak dalam rumahnya, lalu setelah beberapa menit kemudian asap mulai mengepul dari atap dapurnya, dengan segera Toba memasuki rumahnya dan menemui seorang wanita cantik yang memasak didapurnya.
Siapa kamu? kata Toba, Aku Ikan emas yang kamu tangkap itu, dan ini sebagai tanda terimaksih kepadamu karena sudah merawatku selama ini, akhinya Toba mengizinkan Wanita tersebut untuk tinggal dirumahnya.
Lama-kelamaan benih cinta tumbuh diantara meraka berdua, lalu Toba berencana ingin menikahinya dengan syarat tidak boleh menceritakan jati diri istrinya bahwasanya dia berasal dari ikan cantik yang menjelma. syarat tersebutpun disetujuinya, hingga terjadilah pernikahan tersebut.
Setahun kemudian pasangan suami istri tersebut dikarunia anak laki-laki yang bernama Samosir, samosir mulai tumbuh menjadi anak-anak dan mulai remaja, pada suatu hari samosir ditugaskan mengantarkan bekal untuk sang ayah Toba, namun karena samosir mempunyai kelainan, yaitu suka makan banyak, sehingga ditengah perjalanan perut Samosir merasa lapar.
Tanpa disadari Samosir telah memakan bekal untuk Ayahnya, setibanya di hadapan sang Ayah, samosir dengan membawa bekal yang sudah habis dimakan dirinya, lalu sang ayah murka dan berkata dasar anak ikan.
Kemudian Samosir pergi kerumahnya dengan menangis dan bilang pada ibunya kalau saya anak ikan, lalu sang ibu jelmaan ikan tersebut menyuruh Samosir agar segera pergi kegunung dan sang Ibu menceburkan kesungai, tak lama dari itu, datanglah Badai hingga menghantam desa dan daerah tersebut, debit air entah dari mana mulai berdatangan dari segala penjuru.
Toba mulai menyesal dengan kata-katanya, setelah itu Toba Musnah ditelan bencana tersebut sehingga terbentuklah sebuah Danau dan pulau Samosir ditengahnya.
Begitulah petikan carita sejarah danau toba dan pulau samosir dari dua sudut pandang.
Hikmah yang dapat kita petik dari cerita tersebut begitu banyak dan mengalir saja, maka dari itu janganlah mengatkan hal yang buruk pada anak sendiri meskipun mereka bersalah, katakanlah hal yang baik agar mereka menjadi lebih baik.